Jumat, 25 Juni 2010

Liofob & Liofil

KOLOID

LIOFOB DAN LIOFIL

I. Pendahuluan

Campuran yang bersifat homogen disebut larutan, sedangkan yang heterogen adalah koloid dan suspensi kasar. Pembahasan difokuskan pada sifat khusus koloid yang disebabkan oleh partikelnya yang lebih besar dari partikel larutan. Parikel koloid berukuran sekitar 1 – 100mµ. Karena ukurannya amat kecil, maka koloid tiddak dapat disarig dengan kertas saring biasa dan fiter porselin, tetapi dapat dengan filter ultra atau kolodium karena pori-porinya lebih kecil.

Karena kebanyakan zat dapat berada dalam keadaan koloid, semua cabang ilmu kimia berkepentingan dengan kimia koloid dalam satu atau lain cara. Semua jaringan hidup bersifat koloidal. Banyak reaksi kimia kompleks yang perlu untuk kehidupan, harus ditafsirkan secara kimia koloid. Bagian kerak bumi yang dikatakan sebagai tanah yang bisa dicangkul terdiri dari bagian-bagian yang bersifat koloid, oleh karena itu ilmu tanah harus mencakup ilmu kimia koloid pada tanah. Dalam iindustri, ilmu koloid penting dalam industri cat, keramik, plastik, tekstil, kertas dan film foto, lem, tinta, semen, dll. Proses seperi memutihkan, mewarnai serta pengapungan bahan galian, melibatkan adsorpsi pada permukaan materi koloid dan karena itu berkepentingan dalam kimia koloid.

Jika dilihat dengan mata, koloid itu seolah-olah homogen. Tetapi jika dilewatkan cahaya melalui suspensi itu maka, partikel kecil dalam sol akan memantulkan dan menghamburkan cahaya itu sehingga lintasan cahaya akan jelas tampak. Peristiwa ini dinamakan efek Tyndall. Titik debu dan kabut di udara menyebabkan terjadi efek Tybdall, karena itulah dimungkinkan kita mencari dalam lintasan cahaya itu. Seberkas cahaya biasanya tampak karena udara yang mengandung debu yang tersuspansi dan gelembung gas yang tersuspensi selalu menunjukkan efek Tyndall.

II. Pembahasan

Dari bagian yang sebelumnya, dapat diperoleh suatu pengertian dari koloid. koloid adalah suatu suspensi partikel-partikel kecil yang mempunyai ukuran tertentu dalam suatu medium kontinyu.

  • Dipandang dari kelarutannya, koloid dapat dibagi atas koloid dispersi dan koloid asosiasi, yaitu ;

1. koloid dispersi yaitu koloid yang pertikelnya tidak dapar larut secara individu dalam medium.

2. koloid asosiasi, yaitu koloid yang terbentuk dari gabungan (asosiasi) partikel kecil yang larut dalam medium.

  • Ditinjaunya dari dapat atau tidak berubah menjadi koloid ata sebaliknya, dapat dibedakan menjadi koloid reversible dan irreversible.

1. Koloid Reversible ,yaiu suatu koloid yang dapat berubah menjadi tak koloid dan kemudian menjadi koloid kembali.Contohnya Susu bubuk yang diperoleh dari penguapan susu setelah krim dapat diubah kembali menjadi susu setelah dicampur dengan air.Berarti Koloid ini dapat kembali ke wujudnya semula.

2. Koloid Irreversible ,yaitu koloid yang setelah berubah menjadi bukan koloid tidak dapat menjadi koloid lagi. Contohnya Hidrosol Anorganik seperti sol belerang dan emas. Koloid bentuk ini tidak dapat kembali seperti wujudnya semula.

  • Ditinjau dari interaksi fase terdispersi dengan fase pendispersi(mediem), koloid dapat pula dapat pula dibagi atas koloid Liofil dan Liofob

1. Koloid liofil (senang pada cairan) merupakan koloid yang suka berikatan dengan mediumnya sehingga sulit dipisahkan atau sangat stabil.Jika mediumnya air disebut koloid hidrofil ,yaitu yang suka dengan air ,contohnya agar-agar dan tepung kanji (amilum) dalam air.

2. Koloid liofob (takut pada cairan) merupakan koloid yang tidak menyukai mediumnya sehingga cenderung memisahkan diri ,dan akibatnya tidak stabil. Bila mediumnya adalah air disebut Koloid Hidrofob (tidak suka air) , Contohnya sol emas dan koloid Fe(OH)3 dalam air .

Hal tersebut didasarkan atas sifat tarikan antara partikel pendispersi dengan partikel terdispersi.

Tabel 1. Perbedaan koloid liofil dan koloid liofob

NO

KOLOID LIOFIL

KOLOID LIOFOB

1

Partikel tak dapat dilihat dgn mikroskop ultra

Partikel dapat dilihat dgn mikroskop ultra

2

Tak menunjukkan peristiwa elektroforesis

Menunjukkan peristiwa elektroforesis

3

Tidak koagulasi bila diberi sedikit elektrolit

Koagulasi bila diberi sedikit elektrolit

4

Memiliki viskositas besar

Viskositas mirip medium pendispersi

5

Tegangan permukaan kecil

Tegangan permukaan mirip medium pendispersi

6

Tidak menunjukkan gerak brown

Menunjukkan gerak brown yang jelas

7

Pendinginan/penguapan à gel

Yang membentuk sol lagi bila diberi medium pendispersinya

Penguapan/pendinginan àkoagulasi

Tak membentuk sol kembali bila diberi medium pendispersi

8

Terdiri atas zat organik

Terdiri atas zat anorganik

9

Reversibel

Irreversible

Jika medium pendispersi menggunakan air maka koloid merupakan sol.Ada 2 jenis koloid sol ,yaitu sol liofob dan sol liofil.

  • Sol Liofil

Sol liofil lebih kental dari medium pendispersinya, dan tidak akan mengalami penggumpalan bila ditambahkan sedikit elektrolit. Koloid dari sol liofil lebih stabil jika dibandingkan dengan koloid liofob. Zat terdispersi dari suatu sol liofil dapat dipisahkan dari medium pendispersi dengan cara penguapan atau pengendapan.

Koloid yang sudah dipisahkan dapat kembali menjadi sol liofil dengan menambahkan air lagi sebagai medium pendispersi. Jadi pembentukan sol liofil bersifat reversibel. Contohnya susu,agar-agar.

Koloid liofil yang fase terdispersinya banyak sekali menyerap medium pendispersi sehingga menjadi sangat kental dan hampir padat atau setengah kaku dinamakan gel. Gel dapat dibuat dari sol liofil dengan menguapkan medium pendispersinya.

  • Sol Liofob

Sol liofob bersifat sebaliknya dengan sol liofil. Jika medium pendispersi dari sol liofob diuapkan atau digumpalkan dengan larutan elektrolit sehingga zat terdispersi terpisah dari medium pendispersi, tidak akan membentuk sol liofob lagi walaupun ditambah air sebagai medium pendispersi. Sol liofob bersifat irreversibel. Contoh: sol belerang dan sol emas.